Aku adalah anak kost sejati. Hidupku
serba sendiri. Dalam kehampaan sepi yang selalu di sibukkan dengan tugas
sekolahku. Cita-citaku ingin menjadi seorang dokter. Itulah yang sangat
memotivasikan saya untuk menjadi orang yang lebih berusaha lagi dan terus
bekerja keras untuk mengarungi semua tantangan dan kepahitan yang ada dalam
hidup ini. Hidupku lebih berwarna sejak aku mulai mengenal sosok sahabat yang
begitu indah dalam mimpi .
“It’s come from a quote, i think life is a
dream”
Terselip kata dalam mimpi
MIMPI itu adalah Sebuah khayalan yang
pasti setiap orang pernah merangkai cerita dan tujuan hidupnya dalam sebuah
mimpi. Setiap manusia di dunia, memiliki kehidupan yang berbeda. Di selimuti
dengan kebahagiaan juga penderitaan. Semua itu hanyalah sebuah angan-angan yang
tak pasti. Sebuah kehidupan tak pernah abadi dengan senyuman, seperti awan
kelam yang selalu datang menemani hujan yang begitu deras dan juga sinar
mentari yang menemani teriknya matahari di saat langit biru menggebu.
Setiap detik ku tanamkan diri dengan
kesendirian. Ku sandarkan hati dengan angan. Seandainya aku adalah Tuhan. Aku
bisa memenuhi semua cita dan pengharapan yang selama ini aku inginkan. Aku
ingin menjadi seorang psikolog yang dapat memahami karakter semua orang. Bahkan
aku ingin menjadi astronom yang ingin terbang bersama bintang-bintang di alam antariksa.
Dan rasanya ingin aku memilih siapa saja yang harus hadir bersama hidupku ini. Tapi,
aku sadar aku hanyalah seutas benang yang tak berguna untuk kau jadikan
selembar sutra.
HIDUP. Bahwa hidup harus menerima,
penerimaan yang indah. Hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup
harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan,
pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak meski lewat kejadian yang sedih dan
menyakitkan. Tapi, sebuah kebahagiaan itu muncul di saat ku hadir di dalam
kehidupan seorang ibu dan ayah.
Perbedaan selalu ada dan bahkan dari
perbedaan itulah kita bisa merasa dan lebih menginspirasikan kita untuk menjadi
orang yang berkepribadian baik. Tapi sebuah perbedaan itu tak menjadikanku
sebagai manusia yang hanya bisa terdiam dan meratapi pedihnya dan kelamnya
hidup ini.
Aku di lahirkan dari seorang ibu yang
tulus menyayangiku di saatku masih berada di dalam surga yang bisa di katakan
di dalam rahim sang ibu. Orangtua ku mengharapkan apa yang terjadi dan apa yang
akan terjadi adalah sebuah kebahagiaan. Dan hanya sebuah kebahagiaan itulah
yang dapat membuat hidup ini lebih menjadi sebuah impian yang istimewa dan
begitu berkelap-kelip seperti indahnya bintang dan bulan di langit malam.
Mimpi itu tercipta oleh sahabat, sebut
saja mereka adalah malaikat dalam angan hidup ini. Dari sahabat, kita bisa
mulai mengertikan dan coba pahami arti juga makna kehidupan. Sahabat juga dapat
memperkenalkan kita kepada arti sesungguhnya kasih sayang dari orang yang
paling kita cintai. Dengan sahabat juga kita dapat merangkai mimpi-mimpi indah
yang akan membekali kita jika suatu saat nanti mimpi itu akan tercapai bersama
sahabat sahabatku ini. Sebuah pengharapan itupun akan selalu tercurahkan kepada
raut wajah mereka.
Tertulis cerita dan kisah kasih selama
aku menjadi seorang murid di suatu sekolah di daerah bogor. Rangkaian cerita
bahkan secercah puisi indahnya masa masa sekolah itu. Memiliki persahabatan
yang selama ini aku impikan. Mencari sosok seseorang yang bisa mengertikan dan
juga pahami impianku. Sebuah kebahagiaan yang sangat aku nantikan telah nampak
dari sinar terangnya mentari dan indahnya warna pelangi yang selalu tercurahkan
dari wajah wajah seorang sahabatku itu.
Kami
tergabung dalam kelompok yang bernama BFF yaitu Best Friend Forever. Meskipun
nama itu sudah tidak asing lagi atau sudah umum menjadi nama persahabatan yang
lain, namun kami tetap berpegang teguh bahwa nama itu adalah salah satu janji
kita dan menjadi prinsip kita selama persahabatan itu di jalani. Kami yakin
bahwa dari nama itu pula dapat mempererat tali persahabatan kami.
Persahabatan
ini terdiri dari 10 orang yang memiliki berbagai karakter. Namun setelah
setahun kemudian persahabatan ini bertambah menjadi 11 orang. Wow, bukan jumlah
yang cukup sedikit ya? Tapi, di sinilah tempat saya mengadu jika saya memiliki
masalah dan disini juga saya dapat merasakan kasih sayang seorang sahabat yang
tiada batasnya. Sungguh senang hati ini bisa bersahabat dengan mereka.
Kami
mulai bisa dekat seperti ini, semenjak kelas 2 SMP. Dan pada saat itu saya
adalah murid pindahan dari SMPN 26 Bandung. Setiap harinya kami lalui bersama.
Dan di sekolah pun kami selalu bersama. Dimana ada saya pasti di situ pula ada
sahabat-sahabat saya. Kami pun mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang sama,
yaitu Paskibra.
Berbagai
rangkaian ceritapun telah kami lewati. Disini banyak sekali cerita-cerita yang
mengesankan ada pula yang menyebalkan. Berbagai konflik diantara kami pun
sering terjadi. Bahkan waktu itu pula kami pernah merebutkan satu cowo
sekaligus yang membuat tali persahabatan kita hampir putus.
Ada
satu hal yang tidak akan pernah terlupakan dimana saat-saat terakhir bersama
sahabatku. Hari perpisahan sekolah SMP itu begitu berharga dan manjadi
perpisahan termanis dalam hidup ini.
Waktu
yang lama telah menjadi bukti dan saksi kami bersahabat. Tak tertahan air mata
yang terbendung lebih dalam lagi saat kita harus melihat perpisahan di hari
itu. Isap tangis dan canda terharu serupa kilau aura nya tak kuat ku tuk
menerimanya.
Di
hari itu seakan menjadi pelangi yang cahayanya mulai redup dan tak berwarna
entah pergi kemana cahaya itu. Hujan turun lagi, seperti derasnya air mata yang
jatuh ke dalam hati. Perpisahan itu tepatnya pada tanggal 26 juni 2011
Menunggu
hasil dari perjuangan kita selama ini. Hanya dengan beberapa jam saja kita bisa
menerima hasil dari sebuah gemiricikan keringat yang tertampung dalam sebuah
lembaran kertas. Dengan hasil itu kita dapat mengukur kemampuan kita dalam
berusaha untuk mendapatkan sebuah kebanggaan bagi kita maupun kedua orangtua
kita.
Setelah
itu, selembar kertas itupun telah kita terima. Dan kami tersenyum lebar. Kami
terkumpul dalam ruangan yang begitu indah yaitu ruangan kelas. Saat itu, kami
terharu dan merasa sedih. Air mata yang jatuh perlahan telah bergantian turun
dari indah nya gemerlap mata sang sahabat.
Dan kami pun beranjak dari kesedihan
itu. Kami bangkit dengan senyuman. Semua orang yang telah menerima selembar
kertas itu hanya bisa terdiam dan berkata “ AKU LULUS”. Teriak-teriakan di
lontarkan oleh mereka termasuk saya. Bangga sekali bisa mendapatkan hasil yang
begitu baik.
Lapangan sekolah pun penuh dengan semua
murid kelas 9. Mereka semua senang. Dan akhirnya kita merayakan itu semua
dengan party. Coretan-coretan nama sudah terlihat jelas di setiap baju bahkan
goresan goresan tinta yang pantas mereka jadikan sebagai sebuah kenangan indah.
Pada saat itu, teman lelaki saya kebetulan
merayakan itu dengan saya. Senang sekali. Kami pun berfoto untuk sekira nya
dapat menjadi sebuah kenangan tergoreskan sejak SMP yang mungkin suatu saat
nanti kita dapat mengingat masa masa itu hanya dengan melihat foto tersebut.
Kesenangan bahkan kesedihan itu muncul
silih bergantian. Siang dan malam yang tidak mungkin muncul secara bersamaan.
Helaian daun yang jatuh seketika. Aku tak mampu sadarkan jiwa, melihat tempat yang
mungkin kelak akan ku kenang sepanjang masa. Tempat dimana kita berkumpul saat
waktu yang terus berputar.
Kisah itu begitu sempurna. Saat itu
mereka menggenggam tanganku dan mereka bisikkan kata “aku sayang kalian”. Dan
aku pun berkata, “Janganlah kau
tinggalkan aku, takkan mampu menghadapi semuanya”. Kata-kata itulah yang selalu
aku bisikkan saat mereka akan tertidur lelap. Berulang kali aku katakan semua
itu. Hanya bersama mereka aku bisa. Aku bisa menjalani hidup ini, aku bisa
menerima semua nya. Selama hayat masih di kandung, diriku tak pernah lupa
dengan semua yang terjadi pada kita.
Hatiku
sedih tak ingin pergi berpisah dengannya. Bahkan ku selalu bertanya-tanya
apakah mungkin aku akan menemukan kebahagiaan seperti dulu? Suka dan duka telah ku rasakan bersama dengan
mereka. Saling memahami dan mengerti yang selalu ada pada mereka kini mungkin
akan pergi lebih jauh dari kehidupanku. Namun, saya akan selalu menjaga tali
persahabatan ini walaupun sekarang kami telah menemukan kehidupan yang baru dan
mendapatkan persahabatan yang baru. Takkan pernah ku lupakan persahabatan ini,
tidak mungkin ada yang dapat menggantikan mereka di hatiku.
Cerita tentang kita akan terbesit dalam
sela napasku. Terselipkan sebuah pelajaran akan hadirnya cinta dan sebuah
ketulusan yang begitu berharga dan akan ku jadikan sebagai mimpi dalam tidur
lelapku. Kenanglah cerita tentang kita dalam mimpi dan sambutlah masa depan mu
dengan berawal dari sebuah mimpi.
“Thanks everyone, You are my best friends.”