My Truth Story :)



Aku adalah anak kost sejati. Hidupku serba sendiri. Dalam kehampaan sepi yang selalu di sibukkan dengan tugas sekolahku. Cita-citaku ingin menjadi seorang dokter. Itulah yang sangat memotivasikan saya untuk menjadi orang yang lebih berusaha lagi dan terus bekerja keras untuk mengarungi semua tantangan dan kepahitan yang ada dalam hidup ini. Hidupku lebih berwarna sejak aku mulai mengenal sosok sahabat yang begitu indah dalam mimpi .
  
“It’s come from a quote, i think life is a dream”


Terselip kata dalam mimpi
MIMPI itu adalah Sebuah khayalan yang pasti setiap orang pernah merangkai cerita dan tujuan hidupnya dalam sebuah mimpi. Setiap manusia di dunia, memiliki kehidupan yang berbeda. Di selimuti dengan kebahagiaan juga penderitaan. Semua itu hanyalah sebuah angan-angan yang tak pasti. Sebuah kehidupan tak pernah abadi dengan senyuman, seperti awan kelam yang selalu datang menemani hujan yang begitu deras dan juga sinar mentari yang menemani teriknya matahari di saat langit biru menggebu.
Setiap detik ku tanamkan diri dengan kesendirian. Ku sandarkan hati dengan angan. Seandainya aku adalah Tuhan. Aku bisa memenuhi semua cita dan pengharapan yang selama ini aku inginkan. Aku ingin menjadi seorang psikolog yang dapat memahami karakter semua orang. Bahkan aku ingin menjadi astronom yang ingin terbang bersama bintang-bintang di alam antariksa. Dan rasanya ingin aku memilih siapa saja yang harus hadir bersama hidupku ini. Tapi, aku sadar aku hanyalah seutas benang yang tak berguna untuk kau jadikan selembar sutra.
HIDUP. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Tapi, sebuah kebahagiaan itu muncul di saat ku hadir di dalam kehidupan seorang ibu dan ayah.
Perbedaan selalu ada dan bahkan dari perbedaan itulah kita bisa merasa dan lebih menginspirasikan kita untuk menjadi orang yang berkepribadian baik. Tapi sebuah perbedaan itu tak menjadikanku sebagai manusia yang hanya bisa terdiam dan meratapi pedihnya dan kelamnya hidup ini.
Aku di lahirkan dari seorang ibu yang tulus menyayangiku di saatku masih berada di dalam surga yang bisa di katakan di dalam rahim sang ibu. Orangtua ku mengharapkan apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi adalah sebuah kebahagiaan. Dan hanya sebuah kebahagiaan itulah yang dapat membuat hidup ini lebih menjadi sebuah impian yang istimewa dan begitu berkelap-kelip seperti indahnya bintang dan bulan di langit malam.
Mimpi itu tercipta oleh sahabat, sebut saja mereka adalah malaikat dalam angan hidup ini. Dari sahabat, kita bisa mulai mengertikan dan coba pahami arti juga makna kehidupan. Sahabat juga dapat memperkenalkan kita kepada arti sesungguhnya kasih sayang dari orang yang paling kita cintai. Dengan sahabat juga kita dapat merangkai mimpi-mimpi indah yang akan membekali kita jika suatu saat nanti mimpi itu akan tercapai bersama sahabat sahabatku ini. Sebuah pengharapan itupun akan selalu tercurahkan kepada raut wajah mereka.
Tertulis cerita dan kisah kasih selama aku menjadi seorang murid di suatu sekolah di daerah bogor. Rangkaian cerita bahkan secercah puisi indahnya masa masa sekolah itu. Memiliki persahabatan yang selama ini aku impikan. Mencari sosok seseorang yang bisa mengertikan dan juga pahami impianku. Sebuah kebahagiaan yang sangat aku nantikan telah nampak dari sinar terangnya mentari dan indahnya warna pelangi yang selalu tercurahkan dari wajah wajah seorang sahabatku itu.
Kami tergabung dalam kelompok yang bernama BFF yaitu Best Friend Forever. Meskipun nama itu sudah tidak asing lagi atau sudah umum menjadi nama persahabatan yang lain, namun kami tetap berpegang teguh bahwa nama itu adalah salah satu janji kita dan menjadi prinsip kita selama persahabatan itu di jalani. Kami yakin bahwa dari nama itu pula dapat mempererat tali persahabatan kami.
Persahabatan ini terdiri dari 10 orang yang memiliki berbagai karakter. Namun setelah setahun kemudian persahabatan ini bertambah menjadi 11 orang. Wow, bukan jumlah yang cukup sedikit ya? Tapi, di sinilah tempat saya mengadu jika saya memiliki masalah dan disini juga saya dapat merasakan kasih sayang seorang sahabat yang tiada batasnya. Sungguh senang hati ini bisa bersahabat dengan mereka.
Kami mulai bisa dekat seperti ini, semenjak kelas 2 SMP. Dan pada saat itu saya adalah murid pindahan dari SMPN 26 Bandung. Setiap harinya kami lalui bersama. Dan di sekolah pun kami selalu bersama. Dimana ada saya pasti di situ pula ada sahabat-sahabat saya. Kami pun mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang sama, yaitu Paskibra.
Berbagai rangkaian ceritapun telah kami lewati. Disini banyak sekali cerita-cerita yang mengesankan ada pula yang menyebalkan. Berbagai konflik diantara kami pun sering terjadi. Bahkan waktu itu pula kami pernah merebutkan satu cowo sekaligus yang membuat tali persahabatan kita hampir putus.
Ada satu hal yang tidak akan pernah terlupakan dimana saat-saat terakhir bersama sahabatku. Hari perpisahan sekolah SMP itu begitu berharga dan manjadi perpisahan termanis dalam hidup ini. 
Waktu yang lama telah menjadi bukti dan saksi kami bersahabat. Tak tertahan air mata yang terbendung lebih dalam lagi saat kita harus melihat perpisahan di hari itu. Isap tangis dan canda terharu serupa kilau aura nya tak kuat ku tuk menerimanya.
Di hari itu seakan menjadi pelangi yang cahayanya mulai redup dan tak berwarna entah pergi kemana cahaya itu. Hujan turun lagi, seperti derasnya air mata yang jatuh ke dalam hati. Perpisahan itu tepatnya pada tanggal 26 juni 2011
Menunggu hasil dari perjuangan kita selama ini. Hanya dengan beberapa jam saja kita bisa menerima hasil dari sebuah gemiricikan keringat yang tertampung dalam sebuah lembaran kertas. Dengan hasil itu kita dapat mengukur kemampuan kita dalam berusaha untuk mendapatkan sebuah kebanggaan bagi kita maupun kedua orangtua kita.
Setelah itu, selembar kertas itupun telah kita terima. Dan kami tersenyum lebar. Kami terkumpul dalam ruangan yang begitu indah yaitu ruangan kelas. Saat itu, kami terharu dan merasa sedih. Air mata yang jatuh perlahan telah bergantian turun dari indah nya gemerlap mata sang sahabat.      
Dan kami pun beranjak dari kesedihan itu. Kami bangkit dengan senyuman. Semua orang yang telah menerima selembar kertas itu hanya bisa terdiam dan berkata “ AKU LULUS”. Teriak-teriakan di lontarkan oleh mereka termasuk saya. Bangga sekali bisa mendapatkan hasil yang begitu baik.
Lapangan sekolah pun penuh dengan semua murid kelas 9. Mereka semua senang. Dan akhirnya kita merayakan itu semua dengan party. Coretan-coretan nama sudah terlihat jelas di setiap baju bahkan goresan goresan tinta yang pantas mereka jadikan sebagai sebuah kenangan indah.
Pada saat itu, teman lelaki saya kebetulan merayakan itu dengan saya. Senang sekali. Kami pun berfoto untuk sekira nya dapat menjadi sebuah kenangan tergoreskan sejak SMP yang mungkin suatu saat nanti kita dapat mengingat masa masa itu hanya dengan melihat foto tersebut.
Kesenangan bahkan kesedihan itu muncul silih bergantian. Siang dan malam yang tidak mungkin muncul secara bersamaan. Helaian daun yang jatuh seketika. Aku tak mampu sadarkan jiwa, melihat tempat yang mungkin kelak akan ku kenang sepanjang masa. Tempat dimana kita berkumpul saat waktu yang terus berputar.
Kisah itu begitu sempurna. Saat itu mereka menggenggam tanganku dan mereka bisikkan kata “aku sayang kalian”. Dan aku pun  berkata, “Janganlah kau tinggalkan aku, takkan mampu menghadapi semuanya”. Kata-kata itulah yang selalu aku bisikkan saat mereka akan tertidur lelap. Berulang kali aku katakan semua itu. Hanya bersama mereka aku bisa. Aku bisa menjalani hidup ini, aku bisa menerima semua nya. Selama hayat masih di kandung, diriku tak pernah lupa dengan semua yang terjadi pada kita.
          Hatiku sedih tak ingin pergi berpisah dengannya. Bahkan ku selalu bertanya-tanya apakah mungkin aku akan menemukan kebahagiaan seperti dulu?  Suka dan duka telah ku rasakan bersama dengan mereka. Saling memahami dan mengerti yang selalu ada pada mereka kini mungkin akan pergi lebih jauh dari kehidupanku. Namun, saya akan selalu menjaga tali persahabatan ini walaupun sekarang kami telah menemukan kehidupan yang baru dan mendapatkan persahabatan yang baru. Takkan pernah ku lupakan persahabatan ini, tidak mungkin ada yang dapat menggantikan mereka di hatiku.
Cerita tentang kita akan terbesit dalam sela napasku. Terselipkan sebuah pelajaran akan hadirnya cinta dan sebuah ketulusan yang begitu berharga dan akan ku jadikan sebagai mimpi dalam tidur lelapku. Kenanglah cerita tentang kita dalam mimpi dan sambutlah masa depan mu dengan berawal dari sebuah mimpi.


“Thanks everyone, You are my best friends.”